Komponen Komunikasi dan Navigasi Kapal

Komponen Komunikasi dan Navigasi Kapal
            Berbagai komponen yang terdapat diatas kapal yang menggunakan system gelombang elektromagnetik diantaranya:
Radar merupakan salah satu komponen yang menggunakan system gelombang elektromagnetik yang digunakan di atas kapal dan merupakan komponen utama dalam melakukan komunikasi. Gelombang radio yang dipancarkan dari suatu  benda dapat ditangkap oleh radar kemudian dianalisa untuk mengetahui lokasi dan bahkan jenis benda tersebut. Walaupun sinyal yang diterima relatif lemah, namun radar dapat dengan mudah mendeteksi dan memperkuat sinyal tersebut.
Hal yang biasanya menjadi tujuan dalam penggunaan Radar:
Ø  Mendeteksi keberadaan sebuah benda pada jarak tertentu, biasanya sesuatu yang bergerak, seperti pesawat terbang, namun radar juga dapat digunakan untuk mendeteksi benda-benda diam yang terkubur di bawah tanah. Dalam beberapa kasus, radar dapat mengidentifikasi obyek misalnya dapat mengidentifikasi jenis pesawat yang telah terdeteksi. 
Ø  Mendeteksi kecepatan obyek - Ini alasan mengapa polisi menggunakan radar.
Ø  Membuat Peta. Pesawat ulang-aling dan satelit mengorbit menggunakan sesuatu yang disebut Synthetic Aperture Radar untuk membuat peta topografi rinci dari permukaan planet dan bulan.  
Marine Radar
Merupakan jenis radar yang sering digunakan pada kapal laut, berfungsi untuk memonitor aktivitas di laut, mendeteksi hal-hal yang merugikan seperti pencurian ikan, penyelundupan serta mengatur lalu lintas kapal pada saat masuk dan keluar sehingga mencegah kecelakaan atau tabrakan.
KOMPONEN RADAR PADA KAPAL LAUT
1.      Antena, berfungsi untuk memfokuskan energi sinyal yang dipancarkan ke atmosfer dan menangkap/ mengumpulkan hasil pantulan kembali dari objek lain yang memberikan sinyal.

2.      Receiver (Penerima sinyal) berfungsi sebagai penerima pantulan kembali gelombang elektromagnetik dari sinyal objek yang tertangkap radar melalui antena, dimana receiver mempunyai kemampuan untuk menyaring sinyal agar sesuai dengan pendeteksian serta dapat menguatkan sinyal objek yang lemah dan meneruskan sinyal objek tersebut ke signal and data processor (Pemroses data dan sinyal) serta menampilkan gambarnya di layar monitor (Display). 
3. Transmitter (Pemancar sinyal) adalah alat yang berfungsi untuk memancarkan gelombang elektromagnetik melalui antena agar sinyal objek yang berada pada daerah tangkapan radar dapat dikenali.    

Gambar transmitter radar pada kapal laut.

4.      Modulator, adalah alat pengendali transmitter yang menentukan waktu dan jumlah sinyal yang harus ditransmisikan.
5.      Duplexer  berfungsi sebagai penghubung antara transmitter dan receiver.
6.      Signal dan data processor berfungsi sebagai pengolah/ pemproses data yang diteruskan oleh receiver berupa sinyal gelombang elektromagnetik.
7.      Layar tampilan, berfungsi sebagai layar indikator yang menampilkan informasi actual tentang data yang telah diproses oleh signal dan data processor.



Sistem Autopilot, merupakan suatu system dengan perangkat yang dapat mempertahankan arah tujuan kapal serta mengendalikan kemudi kapal secara otomatis, sehingga kapal tetap berada pada jalurnya dengan menggunakan fungsi GPS dari bagian system gelombang elektromagnetik.
GPS merupakan suatu alat navigasi yang dapat digunakan untuk mengetahui atau menentukan posisi suatu benda yang dikehendaki atau dikontrol. Dalam penerapannya, sistem GPS lebih umum digunakan dalam bidang perkapalan yang dapat membantu dalam proses pekerjaan di kapal, khususnya dalam sistem kemudi kapal.
Global Positioning System atau yang biasa disingkat dengan GPS  adalah alat navigasi elektronik yang menerima informasi dari 4 - 12 satelit sehingga GPS bisa memperhitungkan posisi di mana kita berada di Bumi. Satelit GPS tidak mentransmisikan informasi posisi kita, yang ditransmisikan satelit adalah posisi satelit dan jarak penerima GPS kita dari satelit. Informasi ini diolah alat penerima GPS kita dan hasilnya ditampilkan kepada kita.
Fungsi dari system autopilot antara lain:
Ø  Menjaga posisi kapal agar tetap berada pada jalurnya.
Ø  Dengan sistem kemudi otomatis, kapal dapat mendeteksi dan menghindari halangan yang berupa karang, pulau atau kapal lain.
Ø  Membantu kinerja Nahkoda kapal dalam menjalankan sistem navigasi, khususnya dalam manuver kapal.
Ø  Mengurangi persentase terjadinya kecelakaan  kapal.

Komentar

Postingan Populer